animasi blog

Selasa, 30 Oktober 2012

“Emang Susah Jadi Orang Ganteng”


“Emang Susah Jadi Orang Ganteng”
“3 Resiko Orang Ganteng”
(Sebelum ini gue ganteng abiz setelah keklinik tongfang sekarang ganteng gue abiz)
1344348099116681782 Tapi yang gue mo cerita waktu gue masih ganteng.
Emang susah juga kalo jadi orang ganteng. Eits nanti dulu siapa yang bilang kalo lu ganteng?
Itukan apa gue bilang,baru mo mulai nulis aja udah ada yang sewot ngamuk ngamuk dan nyuruh gue buat ngaca.
Padahal gue sendiri sih merasa biasa aja cuman karena orang orang sering berkata bahwa gue ganteng jadi daripada mereka kecewa mending gue iyain aja deh.
Apalagi nenek gue ga protes ketika aku bilang Nek,aku ini orang ganteng lho.
Udah ganteng baek lagi tambah parah deh resikonya ih ada yang nyelutuk narsis abiz sih , ada yang ngejawab,wajar,dia itu presiden narsis Indonesia.
Susah jadi orang ganteng karena banyak resikonya.
Resiko kalo kita ganteng atau minimal kita bilang ganteng adalah :
Pertama,kita akan dituduh narsis lah,sombonglah.
Apakah salah? Lebih baik narsis daripada minder. Dan saudara sebangsa seplanet masing masing kita sebenarnya ada bakat narsis cuman ada yang masih malu malu mengakuinya atau malah ga nyadar kalo dia itu dah narsis. Lihatlah di kompasiana ini apa namanya itu yang hobby vote tulisan sendiri seperti gue? Trus yang suka naroh seabrek abrek penjelasan tentang dirinya di profilenya? Kita masing masing berlomba lomba buat ngerahin kemampuan dompet eh otak buat ngehasilin tulisan yang kita anggap paling hebat sedunia,inilah narsis dan gue suka itu. Kebanyakan kita memang punya mental munafik,pura pura ga mau di puji,disanjung maunya merendah dll padahal butuh. Padahal ada yang mati matian bangganya kalo tulisannya masuk Terekomendasi apalagi Headline sampe screenshotnya dipajang dan dimejengkan serta di publish kemana mana,salah ngga? Nggalah malah itu harus dan wajib. So akui lah bahwa kita narsis dan banggalah akan hal itu.Apalagi orang ganteng pasti dekat dengan tuduhan kenarsisan itu tetapi itulah resiko.
Kedua,orang ganteng itu sering disalah artikan.
Lihatlah,baru ngasih perhatian sedikit dikira sukalah,kesemsem,jatuh cinta,ngebet dll seabrek dugaan bahwa seolah orang ganteng itu mudah jatuh cinta,mudah mengobral janji,mudah perhatian dll padahal itu hanya efek dari kegantengan karena orang ganteng memang biasanya emang baik. Konsekuensi orang ganteng emang harus ramah,baik,murah senyum senang menolong ibu dll dan ini sudah otomatis.
Ketiga,orang ganteng itu sering dituduh yang macam macam.
Dasar ganteng suka seenaknya mempermainkan perasaan orang. Suka semena mena, mau menang ga mau kalah ini mah yang ga ganteng aja ga mau kalah apalagi yang ganteng. Artinya orang ganteng itu gampang dicap buruk. Padahal orang ganteng itu juga tetap manusia. Makanya menghadapi orang ganteng itu juga ga terlalu perlu neko neko dan aneh aneh. Contoh ada orang ganteng suka ke cewek trus si cewek selalu pasang aksi sok jual mahal lah,sok cuek lah padahal si cowok lagi pengen bener bener. Si cowok serius sicewek malah angin anginan,akhirnya cowokpun merasa mungkin dia kurang ganteng dan akhirnya si cowokpun beralih mencari sedikit perhatian dari cewek laen. Pas tau begitu barulah si cewek sewot sewotan,amuk amukan bawa golok cari cari masalah bikin rusuh sana sini,melemparkan tuduhan dan fitnahan keji bin kejam. Padahal si ganteng itu ga ada maksud dan niat apa apa,tinggalah dia melongo dan terbengong bengong,sekalipun begitu tetap aja gantengnya masih kelihatan.
Sudahlah,memang sudah begitu nasib orang ganteng apalagi narsis. Kita semua ada bakat narsis jadi ga usah terlalu digubris kalo ada diluar sana orang orang yang kelihatan seolah olah ga suka itu karena tingkat narsisnya aja yang belum berkembang. Padahal dirumah aja kita senang dipuji, wuihh mama cantik,papa ganteng,anak anak pinter,pujian pujian dirumah adalah penanaman bibit awak narsis.
So janganlah kita malu atau ragu untuk menunjukan kenarsisan kita. Ingat orang ganteng itu narsis dan orang narsis itu pasti ada resikonya.
Jangan melihat yang tersurat tetapi maknai yang tersirat.
Pengen balikin kegantengan lagi,pas mo keklinik,kliniknya udah pindah.
1344348329185420060

Senin, 29 Oktober 2012

apakah boleh bohong demi kebaikan!!


“saya juga gatau apakah bohong itu boleh dilakukan untuk berbuat baik”

tapi bohong tidak boleh dilakukan untuk menbela diri ketika kita melakukan kesalahan, kita harus bertanggung jawab” :)
Kebohongan merupakan suatu cara manusia melakukan sebuah pengelakan dari akan sebuah realita untuk diberitahukan kepada pihak-pihak tertentu yang dapat berupa pemutarbalikan fakta atau pengarahan ke arah yang salah dari yang sebenarnya. Apa yang menyebabkan seseorang berbohong? Dan mengapa ia harus pula melakukannya? Jangan lupakan bahwa tindak kebohongan merupakan pengkhianatan terhadap sebuah kepercayaan dan merupakan salah satu bentuk dari pembunuhan hati nurani kita sebagai makhluk berakal budi.
Kebohongan atau ketidakjujuran dapat meliputi membohongi diri sendiri, membohongi orang lain, atau ‘berusaha’ membohongi Tuhan. Dan selama itu dalam konteks tersebut, segala tindakan itu tak dapat dibenarkan apapun alasannya.
Lalu bagaimana cara kita menghadapi sebuah realita yang tak mengenakkan? Semua itu hanyalah masalah proses. Proses bagaimana kita harus memberikan informasi, dan kadar informasi yang perlu kita berikan. Kita pun dapat menolak jika kita merasa dipaksa untuk memberikan informasi yang bersifat pribadi secara halus. Jika kita memang bersih, mengapa haru risih saat mengatakan hal yang sebenarnya.
Dan mengapa kita masih merasa perlu berbohong pula? Mungkin oleh karena kita sebagai manusia telah dicemari oleh gaya hidup yang selama ini mewarnai pola perilaku kita sehari-harinya yang banyak mengutamakan ‘keselamatan’ diri akan kitidakberdayaan kita tentang realita yang sebenarnya. Ada sebagian orang yang melakukan kebohongan dan berpendapat bahwa ia melakukan kebohongan tersebut demi sebuah kebaikan, tapi apakah memang benar seperti itu? ataukah itu hanya dilakukan demi kepentingan dirinya atau untuk menyelamatkan diri sendiri? Perbedaannya sangatlah tipis & cenderung untuk berubah arah.
Banyak yang menganggap berbohong demi kebaikan tidaklah salah, namun jangan lupa bahwa kebohongan merupakan suatu ‘penyakit kronis’ yang mengakar dalam diri manusia setiap ia melakukannya. Dan dengan begitu, kebiasaan berbohong itu dapat dilakukan secara terus menerus dan tertumpuk-tumpuk hingga berubah menjadi kebohongan yang nyata arahnya merugikan yang lain bahkan sampai tak lagi ia merasa telah berbohong.
Berbohong akan membuahkan ketidakpercayaan dari tiap insan disekitar kita. Bahkan bagi yang berbohong akan mencurigai orang lain akan berbohong kepadanya dalam sebuah kasus yang sama ketika ia pun berbohong. Ketidakpercayaan itu akan membuat kegelisahan kita untuk memperoleh kenyataan yang sebenarnya. Dan itu tidak menyenangkan tentunya.
Kepercayaan sangat mahal harganya, sedangkan kebohongan tak berharga sama sekali.
Sebagai manusia beriman, tentunya kita ingin dipercaya oleh Tuhan bukan? Dipercaya untuk diberikan hal-hal menakjubkan yang tak kita duga seperti misalnya dipercaya untuk memperoleh rezeki yang melimpah dan dipercaya untuk berada di sampingnya sebagai anaknya yang jujur dan dapat dipercayainya. Oleh karena itulah, dengan berusaha mengurangi kebiasaan berbohong dalam kadar bagaimanapun hingga bahkan menghilangkannya dari pola perilaku kita sehari-hari.
Bohong kepada anak kecil
Kita boleh berbohong kepada anak kecil, misalnya anak kita sendiri, tentu saja dilakukan demi suatu kebaikan dan tidak asal berbohong yang dapat membuat anak kita semakin bodoh. Contoh berbohong yang dapat dilakukan adalah ketika si kecil menangis dan meminta ikut bersama ayahnya bekerja, kita boleh berbohong dan berkata bahwa ayah akan pergi ke tempat orang jahat atau apa saja yang membuat si kecil mau diam dirumah. Mungkin cara ini kurang bagus, tapi hal seperti boleh dilakukan ketika keadaan mendesak.
Bohong kepada musuh
Berbohong kepada musuh tentu saja boleh dilakukan. Musuh disini bisa berarti orang jahat. Contoh ketika seorang penjahat menodong anda dan meminta semua uang dan perhiasan anda, kita boleh saja berbohong dan tidak mengeluarkan semuanya. Ini salah satu contoh, masih banyak contoh lainnya.
Bohong kepada pembeli
Seorang pedagang/penjual boleh bohong kepada pembeli, misalnya dengan mengatakan bahwa harga barangnya sudah sangat murah, atau misalnya mengatakan bahwa untung yang dia dapatkan dari menjual barang itu hanya sedikit. Asalkan masih dalam batas kewajaran, kehobongan seperti ini boleh dilakukan.
Bohong kepada orang sakit
Satu lagi kebohongan yang boleh dilakukan adalah berbohong kepada orang yang sedang sakit. Misalnya berkata “tenanglah, besok kamu pasti sembuh” atau “dokter bilang kamu tidak apa-apa, cuma butuh istirahat“, padahal orang sakit tersebut mengalami sakit yang cukup serius. Kata-kata yang mungkin bohong tapi demi mendorong semangat si sakit boleh saja dilakukan.